Warung Internet

“30 Tahun, cukup sudah” Rezim Mobarok runtuh hanya dengan 18 hari


Sejak tahun 1981, tiga puluh tahun sudah rezim Mobarok mencengkram hak-hak rakyat Mesir. Kezaliman, penghinaan kemanusaiaan, bencana, penyiksaan, pengangguran dan kemiskinan menjadi hal yang mesti diterima rakyat Mesir sejak itu. Dengan kediktatoran Mobarok, mereka tidak mampu melawan bahkan untuk megeluarkan suara teriakan pedih mereka sedikitpun.

Januari 2011. Rezim diktator itu akhirnya runtuh hanya dengan 18 hari saja, tidak lebih.
Dipicu oleh tewasnya seorang pemuda Mesir pada juli 2010 di wilayah alexandria yang bernama Khalid Saed akibat penyiksaan oleh tangan polisi dan tanpa diproses hukum sedikitpun. Rakyat Mesir pada saat itu marah dan merasa sudah cukup hak-hak mereka ditindas. Dengan teriakan “karena dosa apa dia dibunuh” mereka mencoba turun ke jalan meneriakan hak-hak mereka. Tapi apalah daya, pemerintah rupanya tidak mendengarkan sedikitpun suara mereka dan hak mereka tetap begitu saja terhinakan. namun mereka tidak berhenti dan menyerah begitu saja. Teriakan mereka terus berlanjut meski pada akhirnya teriakan itu harus berhenti sunyi di penjara.


Januari 2011
Kisah Khaled Saed belum hilang dari hati nurani rakyat Mesir. Akhirnya, seseorang dari mereka yang bernama Wael Ghonem berinisiatif membuat sebuah grup facebook dengan nama grup"كلنا خالد سعد" untuk mengajak seluruh rakyat Mesir turun meneriakan suara mereka. Kala itu mayoritas rakyat Mesir tidak mempunyai dan tidak begitu berminat dengan akun facebook atau jejaring lainya. Namun tanpa diduga, hanya beberapa hari saja panggilan grup tersebut mendapatkan respon yang sangat mengejutkan. Setiap harinya seribuan lebih anggota bergabung dengan grup tersebut dan mendukung ajakan tersebut. bahkan dari mayoritas rakyat Mesir yang tidak mempunyai akun facebook sengaja membuat akun facebook hanya untuk bergabung dengan grup tersebut.

Ditambah dengan berhasilnya rakyat Tunis menggulingkan rezim ben Ali yang hanya dengan 20 hari saja. mereka merasa yakin bahwa mereka pun bisa menggulingkan rezim Mobarok. Dan “25 januari”, akhirnya mereka putuskan untuk turun bersama meruntuhkan rezim Mobarok dengan segala kediktatorannya.

25 Januari 2011
Tiba waktunya rakyat Mesir untuk turun bersama meneriakan suara mereka meruntuhkan rezim Mobarok yang selama tiga puluh tahun telah menindas hak-hak mereka. Di bawah teriakan revolusi "عيش حرية عدالة إجتماعية" ribuan rakyat Mesir turun di beberapa titik kota termasuk di maidan tahrir meneriakan hak-hak mereka. Rezim Mobarok pun tidak tinggal diam melihat aksi rakyatnya. Mobarok menurunkan seluruh personel keamanannya dengan segala peralatan lengkap dari mulai gas air mata sampai dengan senapan untuk melawan aksi rakyatnya. Dengan perlawanan yang sangat tidak seimbang ini, hanya dalam satu hari saja ratusan rakyat Mesir luka-luka oleh perlawanan rezim Mobarok dan puluhan lainnya ditangkap.

26 Januari 2011
Rakyat Mesir tidak menyerah dan tetap melanjutkan aksi mereka. Jumlah mereka bertambah banyak dari hari pertama. Mereka tetap melanjutkan aksinya meski ratusan dari mereka terluka. Di hari kedua aksi mereka ini, sedikitnya 3 orang tewas ditangan keamanan Mobarok, dan mencapai seribu lebih luka-luka. Tidak cukup disana, rezim Mobarok juga menangkapi para demonstran hingga sekitar 500an lebih demonstran tertangkap.

27 Januari 2011
Bukan hanya di maidan tahrir Cairo. Swesri, Alexandria, Qena dan propinsi-propinsi lainnya mereka semua turun ke jalan dan semakin marah dengan perlawanan rezim Mobarok yang sangat tidak seimbang bahkan tidak segan menembaki para demonstran dengan timah panas.
Di hari ketiga ini mereka menyerukan kepada rakyat Mesir untuk seluruhnya turun menyerukan kemarahan mereka. Mereka tidak beranjak dari maidan tempat mereka berkumpul dan membuat tenda-tenda untuk bertahan di sana. mereka mempersiapkan diri dan menjadikan esok harinya sebagai “jum’atul godhob” atau jum’at kemarahan

28 Januari 2011 (Jum’atul Godhob)
“Jum’at kemarahan”.  Hari yang sangat mencekamkan selama perjalanan revolusi Mesir.
Menanggapi kemarahan rakyatnya, Mobarok menonaktifkan seluruh jaringan telepon dan internet. Menurunkan seluruh personel keamanannya, tentunya dengan perlengkapan yang lengkap bahkan dikabarkan Mobarok membayar orang-orang untuk melawan para demonstran. Mereka tidak segan-segan memukul, menembak dan menabrakan mobil dengan sengaja kepada para demonstran.

Perlawanan dari pihak Mobarok tidak membuat rakyat Mesir berhenti dari aksinya. Mereka semakin maju dan tidak takut mati. Tidak sedikit dari mereka yang di interview mengatakan kami siap mati dan tidak akan beranjak dari sini. Dan di bawah teriakan revolusi "الشعب يريد إسقاط النظام" cairo menjadi sebuah kota yang sangat mencekamkam. Seakan tidak ada suara yang terdengar kecuali teriakan "الشعب يريد إسقاط النظام" rakyat Mesir benar-benar marah. Sebuah gedung kantor Partai Nasional Demokrat yang merupakan partai kekuasaan Mobarok dibakar masa, penjarahan di beberapa aset milik Mobarok termasuk penjarahan sebuah toko swalayan carefour. Bukan hanya itu beberapa diantara mereka yang tidak bertanggung jawab mencoba merusak dan mecuri aset berharga pada sebuah museum terkenal yang di dalamnya tersimpan benda-benda peninggalan firaun beserta jasad firuan. Puluhan tewas dan sudah tak terhitung lagi yang luka-luka.
Di penghujung hari, Mobarok berpidato kepada rakyatnya. Seakan tidak bersalah dan berada dalam pihak yang benar, Mobarok tidak sedikitpun menyinggung dan meminta maaf terhadap apa yang telah dibuatnya yang telah menewaskan puluhan rakyatnya. Bahkan mengatakan bahwa ini adalah negrinya dan berhak menjaganya dari segala kekacauan.



29 Januari 2011
Pidato Mobarok hanya membuat rakyat Mesir semakin marah. Mereka terus bertahan dan tidak beranjak dari tempatnya. Di hari kelima ini, Mobarok mengangkat Umar Sulaiman sebagai naibnya atau juru bicara selama aksi masih berlanjut. Selanjutnya Ahmad Syafiq sebagai Perdana Mentri merubah susunan kabinetnya. Namun, perubahan kabinet tidak membuat rakyat Mesir merasa puas dan tetap ingin menggulingkan rezim Mobarok.

30 Januari 2011
Pihak militer menurunkan personelnya dan segala peralatan perang seperti tang tempur dan pesawat heli mencoba mengamankan keadaan. Bahkan dua pesawat jet tempur sempat meraung-raung di langit cairo dengan jarak terbang yang cukup rendah. Mesir, khususnya cairo berubah seakan-akan menjadi kota perang dengan tang tempur bertebaran di setiap persimpangan jalan-jalan utama, pesawat helikopter perang yang tak henti meraung-meraung berputar mengitari langit cairo. seluruh kota mati. hampir seluruh toko dan pasar menghentikan aktifitasnya. hanya teriakan revolusi yang tak henti meggema ke seluruh kota.

31 Januari 2011
Semangat rakyat Mesir meruntuhkan rezim Mobarok belum hilang begitu saja. Perlawanan semakin kuat sekalipun ribuan telah terluka.

1 Februari 2011
Mobarok menolak segala tuntutan rakyatnya dan mengatakan tetap tidak akan turun dari jabatannya sebagai presiden Mesir. Aksi rakyatnya pun tetap berlanjut dan semakin mencekam.

2 Februari 2011
Entah kerena mereka dibayar atau memang mendukung Mobarok, ratusan demonstran pro Mobarok turun ke jalan dan diantara teriakan mereka mengatakan "نعم لمبارك لا للخونة"  bentrokan antara pro Mobarok dengan anti Mobarok pun tak dapat dicegah. Bahkan segrombolan pasukan berkuda dan onta mencoba merangsak masuk membubarkan demonstran anti Mobarok yang jumlahnya ribuan. Tentu saja dengan jumlah demonstran anti Mobarok yang ribuan hanya membuat usaha ini berujung sia-sia dan beberapa onta serta kuda mati dalam peristiwa tersebut. beberapa dari mereka pasukan beronta dan berkuda  mengatakan kami tidak pro atau anti mubarok, tapi kami hanya ingin tidak terjadi kekacauan di negri kami.

3 Februari 2011
Dengan keadaan yang semakin chaos, Perdana Mentri Ahmad Syafiq melarang antek Mobarok yang diantaranya Mentri dalam negeri dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat untuk keluar Mesir serta membekukan rekening mereka.

4 Februari 2011 (Jum’at Rohil)
“Juma’at Rohil”, Jum’at pengusiran. Maidan tahrir tetap menjadi lautan manusia. Kali ini rakyat Mesir menginginkan Mobarok turun dari presiden dan enyah dari negri kinanah. Di hari-hari sebelumnya sempat dikabarkan isu bahwa Mobarok pergi ke Jerman untuk mengamankan diri dari aksi rakyatnya dan anak yang menjadi warisnya dikabarkan pula mengamankan diri ke Saudi. Tentu saja isu itu membuat geram rakyat Mesir. Karena sebelumnya Jerman telah dianggap menghina islam dan menghina rakyat Mesir setelah terjadi penghinaan dan pembunuhan di jerman terhadap salah seorang perempuan Mesir hanya karena berjilbab oleh warga jerman.

7 Februari 2011
Sejak Jum’at Rohil hingga tanggal 7 februari 2011 rakyat Mesir masih tetap bertahan dengan aksinya. Dan kali ini merupakan aksi yang sangat terbesar selama perjalanan revolusi. Seluruh rakyat Mesir dari mulai anak-anak hingga orang dewasa turun memenuhi titik-titik aksi mereka terutama di maidan tahrir. Muslim dan Kristen bersatu meruntuhkan rezim Mobarok. Bahkan diantara mereka yang beragama kristen menjadikan diri mereka sebagai tameng untuk melindungi saudaranya yang muslim ketika orang-orang muslim melaksanakan sholat. Dengan teriakan revolusi yang menggema pemandangan di maidan tahrir menjadi pemandangan yang membuat merinding dan menakjubkan. Maidan tahrir benar-banar menjadi lautan manusia yang sangat luar biasa.

8 Februari 2011
Mobarok kembali mengeluarkan sebuah pernyataannya, namun tetap bersikeras tidak ingin turun dari jabatannya sebagai presiden. Para demonstran mengangkat sepatu mereka dan melemparkannya ke gambar mubarok sebagai tanggapan penghinaan terhadap Mobarok yang bersikeras tidak mendengarkan tuntutan rakyatnya.

9 Februari 2011
Drama bentrokan anti Mobarok dengan pro Mobarok belum juga usai. Sudah puluhan korban berjatuhan. Saling melempar batu bahkan bom molotof berlangsung sehari penuh hingga larut malam. 

10 Februari 2011
Dalam sejarah Mesir dinyatakan baru pertama kali pihak militer mengeluarkan pernyataannya di stasiun televisi secara langsung untuk rakyat. Di hari ke tujuh belas revolusi, pihak militer mengeluarkan pernyataan bahwa pihak militer akan berada pada pihak rakyat secara penuh dan tidak akan menyerang atau melawan rakyat sedikitpun hingga tujuan rakyat tercapai.
Dan seperti biasa, di penghujung hari Mobarok berpidato langsung dan lagi-lagi bersikeras tidak akan mundur dari jabatannya sebagai presiden hingga pemilihan presiden kelak. Namun kali ini Mobarok berjanji tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan presiden kelak.

11 Februari 2011
Di samping bentrokan yang terus berlanjut rakyat Mesir anti Mobarok masih terus bertahan hingga tujuan mereka menggulingkan rezim Mobarok benar-benar tercapai. Stasiun televisi mengabarkan bahwa Mobarok kembali akan mengeluarkan pernyataannya kepada rakyatnya di penghujung hari nanti.
Dan Umar Sulaiman sebagai naib dan juru bicara Mobarok selama revolusi menggantikan Mobarok untuk menyampaikan pernyataannya. Seluruh rakyat terdiam kala itu. Terpasang layar besar di maidan tahrir menayangkan pernyataan yang akan disampaikan Umar Sulaiman. Semua menunggu akan tercapainya tujuan mereka menggulingkan rezim Mobarok. Umar sulaiman pun menyampaikan pernyataan Mobarok melalui pidatonya;
"بسم الله الرحمن الرجيم, أيها المواطنون, في هده الظروف العصيبة التي يتمر بها البلاد قرر رئيس محمد حسني مبارك تخليه عن منصب رئيس الجمهورية......"
Belum selesai hingga akhir kalimat dari Umar Sulaiman. Seluruh rakyat Mesir bersorak gembira telah berhasil menggulingkan rezim Mobarok. Teriakan khas perempuan arab menjadi instrumen sambutan yang menarik atas kemenangan mereka. Sujud syukur dan tangisan gembira mewarnai wajah rakyat Mesir. Anak-anak, orang dewasa, laki-laki dan perempuan hampir seluruhnya keluar rumah merayakan kemenangannya. Tidak ada hari sebahagia bagi mereka kecuali hari runtuhnya rezim Mobarok. Inilah hari kemanangan rakyat Mesir. Hari kemenangan yang tidak akan pernah terlupakan dalam benak mereka. Hari kemanangan melawan kezaliman dan kebathilan. Semoga dengan kemangan rakyat Mesir meruntuhkan rezim Mobarok, menjadikan pula sebagai awal menuju kebangkitan dan kemenangan Islam. amin  

Categories:

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
    make a gif
Diberdayakan oleh Blogger.