Allah ya rabbi, apa karena telah terlalu hitam lembaran fitrahku
terlalu lelah diri untuk hanya memikul secuil kebajikan.
terlalu enteng untuk menenteng sebukit keburukan,
Allah ya rabbi, dingin sunyi menakutkan jiwa ini,
membeku seakan tanpa hangat cahaya keagunganMu,
maafkan diri telah berlari menjauhi,
berlari menghindari,
berlari tak peduli,
Allah ya rabbi, diri ingin Engkau menemani kembali,
kala diri lemah terkulai terbalut lalai,
menemani hingga diri kuat melepas laknat,
dikala diri sendiri terjebak oleh budak-budak maksiat,
Allah ya rabbi, air mata ini telah terlalu membeku,
dan meneteskan meski hanya satu titik kecilpun tak mampu,
terbendung berton tumpukan keburukan yang membatu,
terbendung keangkuhan dan kesombongan diri tanpa malu,
leburkan ia dengan hangat cahaya ampunanMu.
biarkan ia menetes meski hanya satu titik,
menjadi pembasuh dari keruhnya hati yang hampir membusuk,
menyuburkan keringnya tanah kuburku,
Allah ya rabbi, hati ini telah terlalu hitam pekat membatu,
dan lebih pekat dari itu,
lembutkan ia dengan kasih sayangmu,
putihkan ia dengan cahaya kelembutanmu,
Allah ya rabbi, langkah ini telah terlalu jauh mengikut jejak-jejak thagut,
membuntut bertekuk lutut
tuntun ia kejalan yang selamat
Allah ya rabbi, sungguh malu ku datang bersimpuh padamu,
malu membawa jiwa yang telah jauh tertipu nafsu,
dengan malu ku tundukan hati dan pandanganku di hadapanMu,
sungguh malu,
jangan palingkan dari diri hina ini pandanganMu,
Engkaulah tempat mengadu,
dengarkan walau sebentar untuk penyesalanku,
dengan malu kuharapkan ampunanMu,
kuharapkan keridhoanMu,
kembalikan jiwa ini pada putihnya fitrahku,
a.bakrs
cairo09
a.bakrs
cairo09
Categories:
puisi
0 komentar: