Ada ungkapan “dari mata turun ke hati".
Terlihat lebih sering berawalnya(cinta) dari mata. tapi tidak melulu begitu. itu hanya satu dari entah ke berapa permulaannya(cinta); terpikat dengan sosoknya yang ideal, jatuh hati dengan parasnya yang rupawan, tertarik dengan indah bola matanya, dengan senyum lembutnya menyejukan hati. itu sah saja. maka tidak salah jika ada ungkapan "cinta pada pandangan pertama". tapi tetap, intinya(cinta) "dari hati ke hati".
Buktinya bahwa di hati bermuaranya(cinta), lihat saja orang yang sedang dilanda rindu! hatinya tidak pernah kosong dari yang didamba. "jauh di mata dekat di hati". ini ungkapan yang ada di hatinya atau seperti itu bahasa hatinya.
Bermuaranya(cinta) di hati. akhirnya, seringkali banyak yang tidak mampu memahami polanya(cinta). lebih fatalnya hanya ungkapan hati yang kerdil yang terungkapkan, melankois dan tidak berpola; "cinta itu buta", "cinta deritanya tiada akhir", "cinta ditolak dukun bertindak" dan sebagainya. semestinya tidaklah seperti itu. cinta dicipta dari sesuatu yang indah, sebagai sesuatu yang indah, untuk sesuatu yang indah dan menjadikan sesuatu menjadi indah.
Ungkapannya(cinta) tidak akan habis dengan hanya seribu kata atau sejuta bahasa. ungkapannya(cinta) mewakili seluruh rasa; suka, asa, duka, lara, sedih, dan sejuta rasa lainnya.
"janganlah bersedih hati, sungguh Allah bersama kita" Ini pola ungkapan cinta yang sangat dahsyat. Ungkapan cinta dari
seorang kekasih yang sebenarnya. Ungkapannya(cinta) mendobrak sekat-sekat rasa
kalut dan takut yang melekat menjadi puing-puing lembut bagai embun berkabut.
menjadikan dingin, menjadikan tenang, menjadikan damai, menjadikan ujian berupa
anugerah, "menjadikan bala berupa karunia, menjadikan benci berupa cinta, kata
ibn qayyim aljauzi”. Dengan syukur atas nikmatNya, seorang mukmin menjadi sangat
menakjubkan. Dengan sabar atas ujianNya, seorang mukmin menjadi lebih sangat
menakjubkan. maka kala duka terasa semakin luka, ketika itu hanya cinta balut
lukanya. maka kala sedih makin terasa perih, ketika itu hanya cinta basuh perihnya.
Ungkapannya(cinta) pun berbalas dengan ungkapannya(cinta) yang lebih dahsyat. Ungkapannya(Cinta) mampu menggetarkan hati seisi langit dan bumi; “wahai Rasulullah jiwaku hanyalah
untuk aku sendiri sedang jiwamu untuk seluruh ummatmu maka aku tidak akan
membiarkan siapapun melukaimu dan aku bersedia mati hanya untuk melindungimu”.
Begitu kiranya pola ungkapannya(cinta) Abu Bakar as-Shidiq saat hendak
melindungi Rasulullah dalam perjalanan hijrah dari tangan orang-orang kafir.
polanya(ungkapan cinta) sederhana. namun membentuk aura yang menakjubkan. “cinta tetaplah indah, menjadikan sesuatu menjadi indah”. sederhana saja polanya(ungkapan cinta); di setiap jedanya, ada cinta.
Allah a'lam
a.bakrs
islamic mission city Cairo
Categories:
episode cinta
0 komentar: